Karena Kau Insan





“Wahai istriku, engkau dulu seorang gadis yang leluasa beraktifitas, banyak hal yang bisa kau perbuat dengan kemampuanmu. Aku yang menjadikanmu seorang istri. Menambahkan kewajiban yang tidak sedikit. Memberikanmu banyak batasan, mengaturmu dengan banyak aturan. Dan aku pula yang menjadikanmu seorang ibu. Menimpakan tanggung jawab yang tidak ringan. Mengambil hampir semua waktumu untuk aku dan anak-anakku.

Wahai istriku, engkau yang dulu bisa melenggang kemanapun tanpa beban, aku yang memberikan beban di tanganmu, dipundakmu, untuk mengurus keperluanku, guna merawat anak-anakku, juga memelihara rumahku. Kau relakan waktu dan tenagamu melayaniku dan menyiapkan keperluanku. Kau ikhlaskan rahimmu untuk mengandung anak-anakku, kau tanggalkan segala atributmu untuk menjadi pengasuh anak-anakku, kau buang egomu untuk menaatiku, kau campakkan perasaanmu untuk mematuhiku.

Wahai istriku, dikala susah, kau setia mendampingiku. Ketika sulit, kau tegar di sampingku. Saat sedih, kau pelipur laraku. Dalam lesu, kau penyemangat jiwaku. Bila gundah, kau penyejuk hatiku. Kala bimbang, kau penguat tekadku. Jika lupa, kau yang mengingatkanku. Ketika salah, kau yang menasehatiku.

Wahai istriku, telah sekian lama engkau mendampingiku, kehadiranmu membuatku menjadi sempurna sebagai laki-laki. Lalu, atas dasar apa aku harus kecewa padamu?

Dengan alasan apa aku perlu marah padamu?

Andai kau punya kesalahan atau kekurangan, semuanya itu tidak cukup bagiku untuk membuatmu menitikkan airmata. Akulah yang harus membimbingmu. Aku adalah imammu, jika kau melakukan kesalahan, akulah yang harus dipersalahkan karena tidak mampu mengarahkanmu. Jika ada kekurangan pada dirimu, itu bukanlah hal yang perlu dijadikan masalah. Karena kau insan, bukan malaikat.

Rabbana hablana min azwajina wa dzurriyatina qurrota'ayun waj'alna lil muttaqiina imaamaa.

#muhasabahpena
www.rizkypriyatna.blogspot.com

Selengkapnya..

Jangan Biarkan Kita Terjatuh

Jalan Cahaya adalah sebuah jalan juang
Yang akan selalu ada rintangan serta hambatan
Jalan juang, yang butuh kekuatan komitmen
Di mana kelemahan akan selalu dicari syaitan
Kuatkan pondasi keimanan
Jangan biarkan sedikit celah untuk syaitan bertingkah
Sabar, dan yakinlah karena di situ rintangannya
Jangan biarkan kita terjatuh, hingga gugur dalam jalan juang
Karena tanpa kita, dakwah akan tetap ada
Apakah kita rela, tidak menjadi bagian dalam dakwah?
Karena kesalahan kita, memberi celah dosa
Hingga kita terjatuh dan tersungkur dalam perjalanan
Bahagialah para pejalan yang tetap komitmen dalam jalan juang
Hadiah Allah niscaya lebih menarik untuk orang2 yang tetap komitmen
Tetaplah konsisten pada niat yang ahsan
Jangan biarkan terpengaruh oleh rayuan yang semu
Segala keindahan menantimu di episode berikutnya
Jangan biarkan keindahan itu menjauh darimu
Hanya karena pesona sesaat, layaknya perang Uhud
Saat perhatian mereka (tentara muslim) teralihkan
Oleh ghanimah yang berserakan
Ketika tentara muslim melihat para wanita Quraisy,
mengangkat bajunya sehingga menampakkan kakinya.
Mereka mulai berteriak-teriak dan menzhalimi mereka
Tanpa peduli akan perintah Nabi Muhammad
Mereka meninggalkan tempat jaga mereka,
dan mengejar wanita-wanita Quraisy.
Dan akhirnya tentara muslim kalah
Karena kesalahan mereka sendiri.
Kerugian, bagi orang yang tidak komitmen
Mereka terjatuh, hanya karena pesona sesaat
Belajar dari perang Uhud, “jangan biarkan kita terjatuh”
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabar sajalah
yang akan dipenuhi ganjaran mereka tanpa batas.” (QS. Az-Zumar: 10)




Telah terbit di www.dakwatuna.com pada 10/10/13 | 20:52 | 05 Dhul-Hijjah 1434 H

Selengkapnya..

The woman is agent of change

Bagaimana nasib Bangsa Yahudi jika Musa tak diadopsi ‘Aisyiah, istri Fir’aun? Siapa yang berandil ‘memperkenalkan’ Sumur Zam-Zam kepada kita jikalau Siti Hajar tak membawa Isma’il berlari-lari hingga lelah? Siapa yang mengandung ‘Isa hingga ia harus bersembunyi melahirkannya karena telah dituduh berzina kalau bukan Maryam? Siapa yang pertama beriman dan masuk Islam setelah Muhammad diangkat sebagai Utusan Allah kalau bukan istrinya sendiri, Khadijah binti Khuwailid? Siapa pula yang berandil melahirkan para pembaca kalau bukan ibunya? Mereka semua adalah wanita, membawa pencerahan kepada umat dari kegelapan nan suram.

Maka kiranya kita sepakat, bahwa wanita memanglah agen perubahan. Namun perubahan tak selalu baik, maka kita juga patut meneladani para agen perubahan ini merubah dunia menjadi sangat ingin dilupakan. Ingatlah siapa yang mendidik anak Nuh menjadi kufur kepada ayahnya! Ingatlah siapa keluarga Luth yang ikut diadzab Allah saat peristiwa hujan batu di bumi Sodom dan Gomorah!

Memang peran lelaki kepada wanita dalam rangka ke jalan mana ia mendidik tidak bisa dikesampingkan. Namun para pria tetaplah ‘bergantung’ kepada para wanita. Di samping siapa yang melahirkan dan menyusui, wanita adalah madrasah pertama bagi anak-anak, penasihat pribadi bagi suaminya, dan orang yang lihai dalam multi-tasking (melakukan beberapa pekerjaan dalam satu waktu).

Ada yang bilang, di belakang seorang pria sukses, ada wanita hebat pula di belakangnya. Tak bisa dipungkiri memang, walau tak selalu benar. Jika ingin anak yang pintar, ibu yang pandai mengajar adalah kuncinya. Seorang ibu adalah orang terdekat bagi anaknya saat masih kanak-kanak. Agar tak lepas kendali saat dewasa, maka lindungilah sejak dini. Siapa lagi yang berperan melindungi anak jika bukan seorang ibu? Mungkinkah ayahnya membawa si anak ke tempat kerja setiap hari? Maka dari itu dapat disimpulkan, kesuksesan seseorang, baik pria maupun wanita, pasti ada wanita berperan di sana. Ibu yang baik berperan dalam kesuksesan anaknya. Istri yang telaten, berperan besar bagi kesuksesan suaminya. Maka janganlah sekali-kali meremehkan wanita. Ingatlah siapa yang melahirkan, menyusui dan membesarkan kita, itulah sebabnya mengapa wanita yang menjadi titik kunci, untuk setiap perubahan.

Muhammad shollallahu ‘alaihi wa sallam pun datang, membawa kebenaran bernama Islam. Menebar kedamaian, mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran. Saat turun perintah berhijab[3], para wanita mukmin yang mendengar wahyu dari Allah yang disampaikan Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam’ langsung mencari dan menyobek kain di sekitarnya untuk dijadikan hijab. Benarlah, bukan dikungkung, tapi agar mudah dikenali. Bukan dikekang, tapi agar lebih dihormati. Bukan cantiknya tak terlihat, justru cantiknya terpelihara ibarat permata yang dijual di etalase. Tak sembarang orang bisa memegang, tak sembarang orang bisa meminang. Inilah bentuk penghargaan Islam atas wanita, makhluk terindah yang pernah diciptakan Allah azza wa jalla.

Seharusnya dengan turunnya perintah ini, para wanita bersyukur, bisa bebas kemanapun tanpa khawatir ‘perhiasannya’ dinikmati mata keranjang tak bertanggung jawab. Keindahannya tetap terjaga, kehalusannya tetap utuh, tidak dirusak terik matahari, tidak tercemar debu dan kotoran. Maka beruntunglah bagi kalian yang telah berhijab, surga tinggal beberapa jengkal bagi kalian. Sepatutnya lelaki mencari istri yang taat kepada Tuhannya. Karena dua orang yang cinta kepada Allah bila bertemu, tidak akan mengembalikan permasalahan kecuali kepada Allah semata. Tidak akan ribut berlarut-larut, karena mereka sadar sedang mengejar ridho Allah SWT.

Maka tidak dapat dipungkiri lagi bahwa peranan wanita didunia ini adalah sebuah jantungnya perubahan, baik perubahan itu kearah kebaikan ataupun sebaliknya.

Tentulah sangat sederhana jika ingin perubahan itu kearah kebaikan, adalah dimana seorang wanita memiliki akidah yang Shahih dimana satu benteng akidah adalah keluarga, keluarga harus benar-benar kokoh dan tidak bisa ditembus. Jika rapuh, maka rusaklah segala-galanya dan seluruh anggota keluarga tidak mungkin selamat dunia-akhirat. Dan faktor penting yang bisa membantu seorang lelaki menjaga kekokohan benteng rumah tangganya adalah istri shalihah yang berakidah shahih serta paham betul akan peran dan fungsinya sebagai madrasah bagi calon pemimpin umat generasi mendatang.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw. bersabda, “Wanita dinikahi karena empat perkara: karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan agamanya. Maka, ambillah wanita yang memiliki agama (wanita shalihah), kamu akan beruntung.” (Bukhari dan Muslim)

Rasulullah saw. juga menegaskan, “Dunia adalah perhiasan, dan perhiasan dunia yang paling baik adalah wanita yang shalihah.” (Muslim, Ibnu Majah, dan Nasa’i).



Rizky Priyatna

Muhasabah Pena

Selengkapnya..

Sayap yang tidak pernah patah



Ukuran interigasi cinta adalah ketika ia bersemi dalam hati
Terkembang dalam kata
Terurai dalam amal
Kalau hanya berhenti dalam hati
Itu cinta yang lemah dan tidak berdaya
Kalau hanya berhenti dalam kata,
Itu cinta yang disertai kepalsuan dan tidak nyata
Kalau cinta sudah terurai jadi amal,
Cinta itu sempurna seperti pohon;
Akarnya terhujam dalam hati,
Batangnya tegak dalam kata,
Buahnya menjumbai dalam laku.
Persis seperti iman, terpatri dalam hati, terucap dalam lisan, dan dibuktikan oleh amal.
Cinta berawal dan berakhir pada Allah
Maka cinta pada yang lain hanya upaya menunjukkan cinta pada-Nya
Pengejawantahan ibadah hati yang paling hakiki:
Selamanya memberi yang bisa kita berikan,
Selamanya membahagiakan orang-orang yang kita cintai.
Dalam makna memberi itu posisi kita sangat kuat:
Kita tak perlu kecewa atau terhina dengan penolakan,
Atau lemah dan melankolik saat kasih kandas karena takdir-Nya.
Sebab disini kita justru sedang melakukan sebuah "pekerjaan jiwa" yang besar dan agung yaitu mencintai.
Ketika kasih tak sampai, atau uluran tangan cinta tertolak,
Yang sesungguhnya terjadi hanyalah "kesempatan memberi" yang lewat.
Hanya itu. Setiap saat kesempatan semacam itu dapat terulang.
Selama kita memiliki cinta, memiliki "sesuatu" yang dapat kita berikan,
Maka persoalan penolakan atau ketidaksampaian jadi tidak relevan.
Ini hanya murni masalah waktu.
Para pencinta sejati selamanya hanya bertanya: "Apakah yang akan kuberikan?"
Tentang kepada "siapa" sesuatu itu diberikan, itu menjadi sekunder.
Jadi kita hanya patah atau hancur karena lemah.
Kita lemah karena posisi jiwa kita salah.
Seperti ini: kita mencintai seseorang,
Lalu kita menggantungkan harapan kebahagiaan hidup dengan hidup bersamanya!
Maka ketika dia menolak untuk hidup bersama,
Itu lantas menjadi sumber kesengsaraan.
Kita menderita bukan karena kita mencintai.
Tapi karena kita menggantungkan sumber kebahagiaan kita
Pada kenyataan bahwa orang lain mencintai kita
Karena itu lupakan! lupakan cinta jiwa yang tidak akan sampai di pelaminan.
Tidak ada cinta jiwa tanpa sentuhan fisik.
Semua cinta dari jenis yang tidak berujung dengan penyatuan fisik
Hanya akan mewariskan penderitaan bagi jiwa
Islam memudahkan seluruh jalan menuju pelaminan
Semua ditata sesederhana mungkin
Mulai dari proses perkenalan,
Pelamaran, hingga mahar dan pesta pernikahan
Jangan ada tradisi yang menghalangi cinta dari jenis yang ini untuk sampai ke pelaminan
Rasulullah SAW pun bersabda, “Tidak ada yang lebih baik bagi mereka yang sudah saling jatuh cinta kecuali pernikahan.”


Muhasabah Pena

Selengkapnya..

Fadhoil Qur'an

Segala puji bagi Allah
Kita memuji-Nya
Meminta pertolongan-Nya
Dan bertaubat kepada-Nya
Kita berlindung kepada-Nya
dari keburukan amal kita
dan perbuatan buruk kita

Salah satu karunia Allah yang kita terima
adalah.. Dia menyempurnakan agama kita
mengutus nabi-Nya yang mulia
Dan menurunkan kitabnya (Al-Qur'an)
sebagai petunjuk dalam hidup kita

Al-Qur'an, Kalam Allah yang merupakan mu'jizat
yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Shollallahu'alaihi Wasallam
dengan perantara malaikat Jibril Alayhisalam
yang ditulis di mush-haf,
diriwayatkan secara mutawatir
dan bernilai ibadah dalam membacanya

Diturunkan dari Lauh Mahfuzh ke Baitul 'izzah dilangit dunia,
dan hal itu terjadi pada bulan Ramadhan
pada malam lailatul qadar ( QS Al-Qadr : 1)

Allah menurunkannya dengan dua cara
yang pertama, turun melalui perantara Malaikat Jibril
dengan suatu suara seperti suara lonceng
terkadang suara itu seperti kepakan sayap-sayap malaikat (HR Bukhori)
dan cara seperti itu adalah cara yang paling berat bagi Rasul
kedua, tanpa melalui perantara malaikat jibril
yaitu mimpi yang benar didalam tidur dan,
kalam Allah dari balik tabir tanpa melalui perantara

Umar bin Khattab Radhiyallahu 'anhu sangat tertarik dengan Al-Qur'an
Hingga ia masuk islam saat mendengar dan membaca firman Allah Subhanahu Wata'ala
Sebaliknya Al-Walid bin Mughirah, walaupun sudah sangat tertarik dengan Al-Qur'an
dengan memuji setinggi-tingginya, namun akhirnya ia mendustakan Al-Qur'an
dan berusaha mencari-cari alasan untuk menjauhkan diri dari Al-Qur'an,
dengan mengatakan : "itu adalah sihir yang diajarkan kepada Muhammad."

Bersyukur kita kepada Allah atas karunia iman ini,
dan dijadikannya Al-Qur'an sebagai salah satu pedoman hidup kita
Ketertarikan kita terhadap suatu benda
tergantung pada pengetahuan kita tentang kelebihan dan keagungan benda tersebut
Oleh karena itu agar manusia tertarik dengan Al-Qur'an
Namun demikian, tertarik atau tidaknya manusia dengan Al-Qur'an
sangat tergantung pada hidayah Allah Subhanahu Wata'ala dan usaha manusia tersebut

Al-Qur'an menyimpan banyak keutamaan-keutamaan
baik itu didunia maupun diakhirat
ketika cintanya manusia sudah terpatri terhadap Al-Qur'an
Al-Qur'an akan mengakat derajatnya,
menjadikannya manusia terbaik dan
membuat hatinya selalu hidup
seperti itulah keutamaan Al-Qur'an didunia

Sedangkan keutamaan untuk di akhirat
Ganjaran Pahala bagi siapa yang membacanya
"Barang siapa membaca satu huruf dari Al-Qur'an,
maka baginya satu pahala kebaikan dan satu pahala kebaikan,
akan dilipat gandakan sepuluh kali" (Tirmidzi Hadist 2835)

Diberikannya Safaat pada hari Kiyamat
dari Abu Umamah Al Bahili berkata:
Saya mendengar Rasulullah Shallallahu bersabda:
"Bacalah Al Qur'an, karena ia akan datang memberi syafaat
kepada para pembacanya pada hari kiamat nanti. (Muslim.Hadist No : 1337)

Derajat Ahlul Qur'an di Akhirat
dari Abu Umamah Al Bahili ia berkata:
Saya mendengar Rasulullah Shallahu'alaihi Wasallam bersabda:
"Kelak akan dikatakan kepada Ahli Al Qur'an; Bacalah dan naiklah,
kemudian bacalah dengan tartil sebagaimana kamu membacanya ketika didunia,
karena sesungguhnya tempatmu ada pada kahir ayat yang kamu baca." (Tirmidzi Hadst No : 2828)



Muhasabah Pena



Rizky Priyatna



Selengkapnya..

"Adaptasi"

Demi masa yang bergulir
Dalam setiap hentakan detiknya
Melahirkan perubahan

Saat perubahan - perubahan itu hadir
Seluruh organ tubuh, selalu berupaya untuk menyeimbangi
Akan selalu ada dimensi dimensi baru
Dimana dimensi itu, asing dan belum dikenal

Masa selalu mengajak mengalir
Dan kita tidak mampu melawan arusnya
Sirip-sirip kita lemah akan kuatnya arus Masa
Sehingga, kita akan selalu terhanyut olehnya

Ia mengalirkan kita kepada suatu tempat
tempat yang baru, sesuai arus yang telah kita pilih
Saat kita berlabuh, kita belum terbiasa pada habitatnya
Kita belum mengenal, kita belum mengetahui

Namun kita harus bertahan, jika ingin terus hidup
Memang tidak ada ruginya jika mati dimata dunia...
Karena tak harus keluar keringat
Dan bersusah payah mempertahankan hidup

Layaknya Dinasaurus
Yang memilih untuk punah
Dibanding mencatatkan namanya
Seperti komodo yang menjadi salah satu keajaiban dunia

Karena komodo mampu beradaptasi
Atas segala perubahan-perubahan masa
Sepahit dan sesulit apapun dimensi menghantamnya
Ia tetap teguh dan kuat terhadap kehidupannya
Hingga namanya menggemparkan dunia....



Muhasabah Pena



Rizky Priyatna







Selengkapnya..

Mawar, bunga yang indah namun berduri

Bunga yang sering menjadi lambang dari cinta
Romantisme dan berwarna tegas
Jika ia berwarna merah, maka ia akan berwarna merah darah, dan pekat
Jika ia putih, ia pun berwarna putih yang teguh, dan suci
Jarang mawar berwarna merah muda, meskipun mungkin ada

Bunga yang beraroma harum
Dengan kelopak-kelopak yang tertata, banyak,
Dan melindungi benang sarinya dengan saksama
Tidak mudah menggugurkan mahkota-mahkotanya
Meskipun dipetik dengan tangkainya dan diletakkan tanpa air,
Ia mungkin layu, tapi mahkotanya tetap tidak gugur!

Bunga itupun masih dilindungi kelopaknya yang tak kalah teguh
Sulit dijangkau, karena harus berhati-hati untuk memetiknya
Sebab tangkainya yang meskipun kecil, namun kokoh dan berduri
Setiap bagian bunganya begitu mantap dan teguh,
Selain bentuknya yang indah dan baunya yang harum
Mawar begitu mempesona.

Mawar begitu misterius, dan elegan
Semua membuat orang ingin menikmatinya, memetiknya, dan memilikinya
Namun sekali lagi.. tidaklah mudah mendapatkannya
Harus berhati-hati agar durinya tidak melukai
Tidak sembarang bisa diambil, bila tak ingin diserang oleh durinya
Tangkainyapun kokoh, tak mudah untuk dipatahkan

Begitulah Mawar, yang kuibaratkan sebagai perhiasan dunia
Intan permata penyejuk hati, Yaitu Wanita Saleha
Kecantikannya terpancar dari sebuah keteguhan yang dalam
Kalaupun dianugerahi kecantikan fisik, dia akan semakin cantik
Kalupun tidak, dia tetap memancarkan kecantikan yang lain
Kecantikan yang membawanya, pada sebuah derajat yang begitu tinggi, atau "Elegan"

Dia mengerti setiap detil dari dirinya begitu berharga
Karena untuk itulah dia menjaga, dan melindunginya dengan seksama
Betapa banyak ‘senjata’ yang dimiliki mawar, demi melindungi putik dan benang sarinya
Itulah perempuan, "Perempuan Islam"
Yang dituntut untuk selalu menjaga dirinya
Karena setiap bagian jasad, ruh dan akalnya memiliki potensi keindahan

Sangat teguh pendiriannya, ibarat teguh dengan warna yang dimilikinya
Tidak mudah meluruhkan harga dirinya
Untuk hal-hal yang tidak sesuai dengan jalan prinsipnya
Betapa mawar tidak mudah menggugurkan mahkota bunganya meskipun ia layu
Dia akan menjaganya meskipun ia harus berjuang untuk itu,
Dan Keadaan tidak membuatnya lemah

Pesonanya itu tidak membuatnya pongah
Memancarkan keramahan, dan kebaikan
Membuat orang tidak berani mempermainkannya
Dengan pesonanya, ia akan menyeleksi siapa yang beruntung mendapatkannya
Dengan cara yang baik, bukan menyerobot apalagi memetiknya dengan paksa!
Sebab jika itu dilakukan, Sang Mawar akan melukai tangan pemetiknya yang kasar
Jika ingin memetiknya, ia harus meminta kepada Sang Pemiliknya
Siapa pemiliknya? ia adalah sang pemilik mawar yang merawatnya dari kecil
Merawat dan menjaga Sang Mawar agar tumbuh menjadi muslimah yang teguh
Ketuklah pintu pagar dimana mawar itu tumbuh
Datangi keluarga dimana mawar itu tumbuh dan terjaga
Kemudian mohonlah pada Sang Pencipta Mawar
Karena Dialah pemilik dan pemeliharanya yang hakiki
Hingga mengetuk surga dengan keagungan yang terjaga!

insyaallah.. aamiin


Muhasabah Pena


Rizky Priyatna

Prestasi :

Terbit di islamedia (www.islamedia.web.id) dengan alamat situs :
http://www.islamedia.web.id/2012/09/mawar-bunga-yang-indah-namun-berduri.html


Terbit di dakwatuna (www.dakwatuna.com) dengan alamat situs :
http://www.dakwatuna.com/2012/09/22953/mawar-bunga-yang-indah-namun-berduri/
Tanggal terbit : 19/9/2012 | 02 Dhul-Qadah 1433 H


Selengkapnya..

Layaknya menggenggam bara api

Dunia yang semakin hari semakin menua
Dunia ibarat kitab suci Al-Qur'an yang sedang di baca oleh Sang Maha Pencipta
Entah, hari ini ada didalam surat dan ayat berapa?
Karena kehidupan ini semuanya sudah tergores dalam mushaf suci-Nya
Jika Sang Pencipta, telah usai membacanya
Maka bisa dikatakan dunia cukup sampai disini

Zaman ini bukan lagi zaman kita
Kemenangan kita yang dulu, masih sangat kita rindukan
Bisa dikatakan zaman ini zaman barat
Perang pemikiran dan penjajahan masih memendamkan kita
Umat kita banyak, tapi seperti buih dilautan
Keimanan kian menipis
Sehingga budaya mereka menjadi kebutuhan hidup sehari-hari kita 

Walau negara kita mayoritas Rahmatan Lil Alamin
Namun pada kenyataannya hanya sebatas identitas kartu penduduk
Dimana shalat, suatu hal yang sepele
Dimana puasa, suatu hal yang membosankan
Dimana aurat, suatu hal yang wajib dipertontonkan
Dimana Al-Quran, hanya sebagai penghias ruangan

Betapa menderitanya perjuangan-perjuangan umat terdahulu
Namun tak terbayar, karena kita masih terpendam dalam angan-angan semu
Budaya mereka menghantam sendi-sendi syaraf kita
Perang yang dilancarkan menutup mata dan hati kita
Kepada saudara-saudara kita diluar sana

Mereka yang tetap konsisten menjaga prinsip Rahmatan Lil Alamin
Layaknya menggenggam bara api ditangan
Seakan ingin dilepas, karena panas meremas tangan mereka
Namun mereka mencoba untuk teguh
Selalu berharap lindungan dan kekuatan
Kepada Zat yang menciptakan mereka

Mereka sadar, bahwasanya jalan saat ini adalah jalan yang jauh
Jalan  panjang yang ditaburi dengan halangan dan rintangan, rayuan dan godaan
Jiwa-jiwa yang ikhlas, itqan dalam bekerja,
Berjuang dan beramal, dan tahan akan berbagai tekanan
Adalah sebuah modal mereka, untuk tetap menggenggam bara api ditangannya


Muhasabah Pena

Rizky Priyatna


Prestasi :

Terbit di dakwatuna (www.dakwatuna.com) dengan alamat situs :
tanggal terbit : 10-10-2012 | 24 Dhul-Qadah 1433 H

Terbit di islamedia (www.islamedia.web.id) dengan alamat situs :
http://www.islamedia.web.id/2012/08/layaknya-menggenggam-bara-api.html
tanggal terbit :

Selengkapnya..

Menghafal Firman-Mu


Muncul dari zat-Nya dalam bentuk perkataan
Dan diturunkan kepada Rasul-Nya dalam bentuk wahyu
Tidak akan terdapat sedikitpun penyelewengan dan perubahan terhadapnya
Ia Mencakup segala kebaikan
Dan Memberi petunjuk kepada jalan yang paling lurus

Betapa kehidupan ini sudah tertuliskan dan tergambarkan
Terangkai dengan kata-kata penuh makna
Terkemas dan tersusun rapih dalam sebuah kitab
Yang biasa kita sebut dengan Al-Quran

Itulah Firman-Nya...
Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Alquran dan mengajarkannya kepada orang lain (Bukhari)
Aku ingin Al-Quran, ada dilidahku
Aku ingin Al-Quran, ada dihatiku
Dan Aku ingin Al-Quran ada diakalku

Namun ternyata, semua itu bukan perkara mudah bagiku
Saat mempelajari, mengajarkan..
Dan khususnya Menghafal Firman-Mu
Entah mengapa begitu sulit
Selalu ada krikil penghalang, dalam menghafal Firman-Mu

Entahlah, mungkin hatiku sudah banyak noda
Hingga Firman-Mu, sulit masuk kedalam hatiku
Aku memohon perlindungan-Mu, bantulah aku menghafal Firman-Mu
Aku tak ingin gugur dalam perjalananku
Dimana perjalanan itu, adalah menuju cahaya-Mu

Semoga Engkau berkenan
Menjadikan Al-Quran dilidah, hati, dan akalku

Aamiin..


Rizky Priyatna


Selengkapnya..